Lihatlah, Sayang, jalanan begitu lengang Seandainya bisa, kuhentikan laju berkendara dan mulai bercinta Di tengah arteri kota Sebab bara ini terlampau hidup buat disimpan di esok redup Remang-remang seperti senja, seperti malam ini Jarum kecil dari penunjuk waktu Merangkul pagi mendekati ragamu Aku tak kuasa; aku tidak rela Perjalanan ini terlalu cepat Sudah tiba masa tenggat Beruntung gincu itu mengkristalkan waktu Aku hidup selamanya disana: dalam tabrakan dua bintang neutron raksasa Makroskopis dari momen kecupan dari malam menuju pagi...
Comments
Post a Comment