Sebelum Bibir Dapat Bicara Lalu Bercinta

If I stay the night
will we fall in love?
If I stroke your hair
It's gonna hurt so much
(jacked up, weezer)

  Anonim.
  Menjadi bukan apa-apa dalam mendamba adalah segalanya. Sebaliknya menjadi siapa saja dalam jatuh cinta adalah yang semua damba. Aku tersesat dalam kabut tiga pagi Vallegrande dan padamu aku mendamba sekaligus jatuh cinta. 
  Dua tahun lalu aku menyiratkan tentang jatuh cinta dari damba yang indahnya tiada tara. Sebab bukan hanya tentang ingin memiliki, jatuh cinta juga tentang ingin menjadi. Aku ingin menjadi apa yang aku dambakan dari sesosok engkau. Apakah sama juga bagimu?
  Kini melukiskanmu tanpa kuas dan cat air dalam kanvas tak berwujud nyata bernama nada adalah sulit. Dawaiku terputar, terplintir, nyaris putus seperti layangan kalah adu. Jangan tinggalkan aku dalam keadaan seperti ini. Aku telah menjadi milikmu dan bukan siapa saja. Aku telah menjadi milikmu dan aku adalah apa-apa.
  Pintaku cuma satu: menjadilah diriku.
  Maka engkau akan menjadi apa yang pernah aku damba yakni dirimu. Menjadi diriku akan dengan otomatis mengubahmu jadi engkau yang dulu aku damba. Dan masih.


  Egosentris.
  Aku selalu mempertanyakan siapa gerangan diriku. Siapakah aku ditengah kumpulan orang ini? Kaktus, oase, atau pasirkah aku diambang gurun ini? Siapakah aku baginya? Siapa aku untuk teman-temanku? Siapa diriku dari perspektif tulusmu?
  Mata adalah jendela hati. Dibalik kelopaknya yang buka-menutup ia jadi jalan pintas kepada hati. Aku bisa apa dengan mata yang kau sajikan secara virtual saja, barangkali kau menyangsi. Sedang mereka semua yang mengorbitmu selayak senja pada hari akan dengan mudah menguliti bola matamu dengan pisau bedah laboratorium, masuk tanpa izin menuju ruang jiwamu: mengambil alih. Aku tidak takut; tenang saja. Sebab siapa saja yang memaksa masuk dan berada dalam ruang privat jiwamu dengan melawan dogma, diancam Pasal 167 kitab pidana. 
  Justru itu aku risau.
  Bagaimana bila kau yang membukakan sendiri jendelanya, seolah Rapunzel dari menara tinggi yang membelenggunya.
  Sebab aku tak selalu berada disana. Dan engkau selalu tak berada disini. Namun ruang maya bernama rindu yang mempertemukan kita, sebelum bibir dapat bicara, kemudian bercinta. 
  Jadi siapakah aku,
  bila manusia memang ternyata tidak jadi poros akan berputarnya benda-benda angkasa?
  Gugurlah cintaku dalam heliosentris.

Comments

Popular Posts