AKU PUNYA MIMPI, DEN


Aku sering berangan-angan, Den
Kalau saja setiap rinduku padamu dapat ditukar dengan rupiah
Akan aku beli 336 kilometer jarak yang membentang di antara kota kita
Menjadikan kita yang semula dekat lalu saling jauh kembali kulit pemisahnya

Sebab bagaimanapun juga aku ingin kembali seperti dulu, Den
Seperti ketika aku tak perlu bercerita tentang hari ini kepada fotomu di dompetku hingga pukul dua
Dan berakhir dengan aku bercinta sendirian dengan ingatan tentangmu

Aku ingin cukup saja merebahkan kepalaku di pangkuanmu, Den
Koridor sekolah sore hari yang lengang tinggallah kita
Lalu aku antarkan kau pulang sambil bergandengan tangan
Memastikan kau benar-benar aman
Jauh dari terkaman berandal-berandal tengil di perempatan

Kamu sungguh berarti, Den
Bohong kalau kubilang kau sungguh indah, sebab itu cuma bualan sampah sebelum kita pacaran
Sebab kau sembarangan menahan ponimu cuma dengan menyanggulnya dengan kacamata di atas kepala
Kau ceroboh hingga seringkali merasa telah susun rencana padahal nihil semua
Tapi itulah yang menaklukanku, Den
Aku jatuh cinta bukan hanya pada apa yang nikmat darimu saja
Aku telah tiba di bagian dimana tahi kucing pun terasa coklat (kata punkers yang menilai cinta adalah pembodohan)
Itulah semua yang bikin aku rindu kamu, Den

Kalau memang benar cinta itu pembodohan, Den
Aku rela menjadi idiot seumur hidupku
Sebab ilmu pengetahuan membutakan manusia
dengan rasionalitas yang menjadi metafora
Membawamu dan perempuan-perempuan lain kepada nilai-nilai cantik atau tidak cantik

Dan aku benci, Den
Aku benci orang-orang ini bilang kita tak berguna
Tak ada masa depan yang menjanjikan, kata mereka
Hanya karena aku disini dan kau disana
Hanya karena aku merah hati dan kau coklat muda
Hanya karena aku berdosa dan kau juga berdosa
Sama-sama

Dan apabila cinta memang pembodohan, Den
Ijinkan aku,
ijinkan aku untuk mempelajari semuanya bersamamu
Sebelum ini aku bocah manja ibuku
yang bahkan tak tahu etika bercumbu
Tapi aku punya mimpi, Den
Dan dengan pergi, aku tengah mengejarnya sang mendiang mimpi

Coba pikirkan, Den
Bila memang kita tidak semestinya bersama, mengapa ditanamNya dalam-dalam perasaan ini
dalam bentang jauhnya jarak
Jogja-Surabaya?

Comments

Popular Posts