QUEBEC, 1999.



21st day. Winter.
Sedingin termometer sanggup meraih, termodinamika bilang ini keadaan mutlak tanpa panas.
Aku tak butuh hangat untuk mengenalmu
Kita menghangatkan. Cinta baru tumbuh. Bibirku bersih. Jauh dari dosa lisan.

21st day. Autumn.
Disebut tanaman sempurna sebab punya mahkota untuk mekar sebagai bunga.
Aku tak butuh memetik untuk tahu ciptaanNya.
Ku memetikmu. Bercinta baru ampuh. Bibir kita bersih. Isyarat genital tak butuh lisan.

21st day. Summer.
Sanggupkah engkau membayangkan tercipta jadi benda hitam?
Aku tak butuh menyerap atau melepas panas untukmu
Kau melelehkan, awalnya. Kau melelahkan, akhirnya. Bulir keringat tak lagi penting. Kau dan aku bertopeng lisan

21st day. Spring.
Mapple meranggas semata-mata untuk tetap bertahan hidup, sebab akar dan daun besar pasak daripada tiang.
Aku tak butuh melawan hukum alam
Biarkanku berguguran. Musim dingin segera datang. Aku ingin selamat. Matilah demi ziarahku musim depan.

Titik balik matahari berkali-kali
tak mengerti patah hati
Negeriku kocar-kacir
Sebab aku memang mesti pulang
Selamat tinggal, Audrey

Comments

Popular Posts